Minggu, 05 April 2009

KUNJUNGAN KE MUSEUM









Sebagai pendalaman materi sejarah Aceh, Paguyuban Wali Murid 4B mensponsori diselenggarakannya kunjungan siswa ke Museum Aceh. Namanya juga sponsor, angkutan, konsumsi bahkan doorprize telah disiapkan oleh Paguyuban. Selain mengerahkan mobil2 pribadi milik wali murid, juga mobil tentara dikerahkan untuk mengangkut anak2 agar tidak kepanasan. Pemandu bahkan diadakan khusus selain dari musem sendiri maupun dari luar.

Di museum, anak-anak dikenalkan tentang raja-raja Aceh dengan bukti kuburan yang masih terpelihara rapi, termasuk Sultan Iskandar Muda. Anak-anak juga mengenal berbagai peralatan beerja dari jaman batu hingga jaman penjajahan. Tidak lupa mengenal perjuangan heroik pahlawan2 Aceh melalui foto2.
Setelah selesai, dilombakan bagi anak yang menulis paling banyak dan yang dapat menjawab pertanyaan, bagi mereka diberikan doorpize. Juga bagi mereka yang melontarkan pertanyaan penting kepada pemandu. Acara yang ditutup dengan foto bersama membuahkan kenangan yang manis dan rencana tindaklanjut untuk mengunjungi TV Aceh sebagai pendalaman pelajaran IPS.




RAME-RAME BUAT PAGUYUBAN WALI MURID






Setelah kurang sukses tahun lalu, tahun ini pembentukan Paguyuban Wali Murid di tiap kelas dilakukan dengan strategi berbeda. Ada 1 kelas yang sudah berdiri tahun lalu dan berhasil baik menjalankan fungsinya. Paguyuban kelas ini yang menjadi contoh untuk dipromosikan saat pembentukan paguyuban di kelas lain. Hasilnya luar biasa...11 kelas lain merasa tertarik membentuknya dan saat ini masing-masing sedang membahas program yang bisa dilaksanakan.

Adapun Paguyuban kelas 4B yang telah menginspirasi kelas lain tersebut memang telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya :

a. menetapkan hari Sabtu sebagai hari kunjungan ke sekolah
b. memantau proses pembelajaran di kelas dan menemukenali permasalahannya
c. bersama guru kelas membantu mencari solusi, diantaranya :
- mengaktifkan PR (faktanya anak hanya belajar bila ada PR)
- memantau sholat di rumah melalui Lembar Pemacu Sholat
- membuat buku penghubung
- membantu fasilitasi pengembangan diri (musik, menulis, dll)
- menyediakan guru cadangan dari wali murid bila kelas kosong
- menggalang dana sukarela bulanan
- kunjungan ke lokasi terkait materi (museum, TVRI)
- membuat blog sekolah di internet

Bukan sekedar melakukan kegiatan, orang tua 4B merasa bahwa melalui Paguyuban mereka dapat memantau dan membantu belajar anaknya sehingga lebih optimal.

Rabu, 10 Desember 2008

Berqurban ala anak2 Aceh


Anak2 SD 22 punya cara sendiri untuk merayakan Idul Adha. Setelah menabung setiap anak Rp. 1.000 setiap minggunya, inilah saatnya memecah tabungan tersebut. Setelah sedikit ditambah dana orang tua yang dikumpulkan menjelang hari raya, terkumpullah seekor sapi dan 2 ekor kambing. Itulah yang kemudian dikorbankan dan dagingnya dibagikan kepada teman2 mereka sendiri dari keluarga yang membutuhkan. Tercatat ada 90-an anak yang menerima daging qurban. Acara ini dishooting oleh Aceh TV dan disiarkan esoknya.

Apa hikmahnya? Anak2 sejak awal belajar untuk berbagi dan berkorban untuk sesama. Semoga ketika dewasa dan menjadi pemimpin mereka juga tidak lupa, bahwa masih banyak di sekitar kita yang perlu disantuni. Bahkan --kata Ustadz di masjid samping rumah-- kita perlu belajar dan memulai berkorban di setiap kegiatan kita. Secara profesional, kita bisa menyisakan sedikit waktu bekerja kita misalnya, untuk didedikasikan kepada sesama. Seorang dokter misalnya, mungkin perlu menyisakan sehari dalam sebulan untuk mengobati secara gratis pasiennya. Begitu juga PNS katanya, jangan malah menuntut terus pada negara tanpa melihat apa sudah bagus kinerjanya. Nah..

Pentas Seni dan Temu Alumni


Tanggal 21 Juni 2008, dengan dukungan orang tua murid, SD 22 dapat melaksanakan Pentas Seni dan Temu Alumni. Pentas ini ingin mengulang kejayaan SD 22 tahun 70-80an yang katanya maju kegiatan pengembangan minat bakatnya. Menurut foto2 tahun 70-80an yang dipajang pada acara tersebut dan saksi yang dihadirkan hari itu, SD 22 beberapa kali mementaskan tari Aceh (seperti tari Pukat) dengan sangat gemerlap dan indah. Juga grup drumbandnya dipuji banyak orang. Bahkan sekolah ini pernah dikunjungi mentri pendidikan lo, jamannya Pak Wardiman. Padahal sekolahnya masih berpapan kayu tapi prestasinya di Kota Banda Aceh sudah luar biasa. Lalu sekarang gedungnya sudah megah apakah prestasinya sudah melebihi saat itu..?
Menurut panitia yang sumuanya berseragam baru, ada 25-an item acara yang dipentaskan selama 5 jam. Lo kok pakai seragam segala? Ini bagian dari kegemerlapan yg mau ditampilkan? Bukan, kata bu Yus selaku Kepsek, ini untuk menyatukan guru korban regrouping 3 sekolah menjadi SD 22. Agar satu visi katanya, tidak maunya ada yang kesini, ada yg kesono, gak pernah ketemu deh....capek deh.
Yang paling rame peminatnya tentu saja fashion show yang diikuti sekitar 40-an siswa dari kelas termuda hingga kelas tertua....panjang banget. Ternyata banyak yang suka bergaya, gak kalah dengan model ibukota...ceile. Terus ada juga pentas idola cilik, dimana yang akhirnya tampil nyanyi adalah hasil seleksi yang super ketat oleh Bu Susi dkk. Ada juga paduan suara anak2 dan juga tidak ketinggalan paduan suara ibu guru. Tidak sedikit yang menangis ketika mereka menyanyikan lagu Terima kasihku dan Hymne Guru dipadu puisinya. Maklum sebagian dari mereka akan meninggalkan sekolah ini setelah belajar 6 tahun. Tapi jangan cuma air mata, yang lebih penting ingat pesan bu guru....raihlah cita2mu setinggi langit, setelah itu bangun daerahmu dan bekas sekolahmu!
Dipentaskan juga berbagai tari dari yang klasik--binaan bu Muhni dkk--juga tari modern--yg ini latihan sendiri lo...Juga ditampilkan permainan instrumentalia, dari suling, pianika, dan permainan gitar. Grup band SD 22 juga tampil dengan beberapa lagu ungu. Memang SD kita punya alatnya? He he..pinjem sebelah dong.
Juga ditampilkan drama 1 babak dan poco2 dari kelas 6. Ibu2 guru tidak kalah ketinggalan ikut menari dan mengajak hadirin bersama2 menari. Sayangnya ada beberapa item yang tidka jadi dipentaskan karena keterbatasan waktu. Acara diakhiri dengan penyerahan kenang2an kepada guru2 yang pindah dan pemenang lomba. Menurut beberapa orang, pementasan yang dihadiri hampir 1000 kursi dari orang tua dan anak2 ini adalah yang terbesar yang pernah diadakan di kota Banda Aceh secara swadaya.
Lalu apa hikmah pentas seni ini? Kata panitia, pentas seni ini hanyalah awal dari kebangkitan SD 22 untuk membina minat bakat siswa secara lebih serius lagi. Yang utama justru pembinaan pada saat jam belajar baik saat Pengembangan Diri, KTK atau saat ekstra kurikuler. Diharapkan pada pentas seni semester depan akan bisa ditampilkan lebih banyak anak, lebih banyak cabang seni dan lebih bermutu. Lo..apakah masih ada pentas seni lagi? Ya iyalah, masak ya iya dong...Bahkan akan lebih besar lagi. Kalau saat itu sumbangan dari orang tua, sponsor dan Ibu Wakil Walikota terkumpul 21 juta, nanti mungkin 2x-nya. Kalau alumninya? Akan digarap lebih serius sehingga 100-an alumni bisa digalang dan bisa hadir. Itulah mengapa dibuat blok ini.

Pembentukan Paguyuban Orang Tua kelas 4B




Sabtu 22 November 2008 adalah hari bersejarah buat SD 22. Karena pada pertemuan tersebut orang tua kelas 4B sepakat membentuk Paguyuban kelas. Pertemuan yang berlangsung selama 21/2 jam di Aula Gugus SD 22, dihadiri 22 wali murid, Komite Sekolah dan dibuka oleh Ibu Elfiza selaku guru kelas. Hasil pertemuan lebih lengkapnya sebagai berikut:


Menyepakati membentuk Paguyuban wali murid kelas IVB yang akan menjadi penghubung kepentingan anak/ orang tua dengan guru kelas/ sekolah. Ada 11 orang wali murid yang bersedia menjadi sukarelawan dalam kepengurusan paguyuban (daftar kepengurusan di bawah).




  1. Menyepakati program optimalisasi Pengembangan Diri setiap Sabtu dengan melibatkan wali murid membantu mengajar. Saat ini sudah terdata 5 bidang minat bakat yang bisa diajarkan oleh wali murid yaitu : musik, kelas menulis, komputer, tari, menggambar. Materi ini akan mulai diajarkan di kelas IVB mulai Sabtu depan. Direncanakan selanjutnya anak akan dikelompokkan dan dilatih sesuai minat bakatnya. Akan dikonsultasikan dengan Kepala Sekolah bila memungkinkan menjadi program sekolah atau program bersama kelas IV-A dan IV-C.


  2. Untuk mendorong anak melakukan sholat fardlu, rapat menyepakati program monitoring sholat mulai 1 Desember 2008. Wali murid dan guru akan bekerjasama mendorong dan mencatat jumlah sholat anak setiap harinya di Lembar Pemacu Sholat. Bagi anak yang telah menjalani sholat 5 waktu, namanya akan dipajang di dinding kelas. Keaktifan sholat anak akan berpengaruh terhadap nilai pelajaran agama.


  3. Mendukung upaya guru membuat perpustakaan kelas untuk meningkatkan minat baca. Wali murid diharapkan dapat mendorong anaknya untuk meminjamkan (bukan menyumbangkan) buku atau majalah anak-anak (minimal 1 buah) untuk perpustakaan kelas dan diberi nama pemilik. Setiap saat buku atau majalah dapat diambil kembali, diganti atau ditambah.


  4. Rapat juga membahas beberapa masukan dari orang tua seperti: kekurangan buku paket, perlunya pengeras suara mini di kelas, efektivitas PR, penilaian PR/ ulangan yang salah, perlunya buku penghubung, intensifikasi pelajaran bahasa Inggris, solusi kelas kosong, perlunya ujian mid-semester dll. Paguyuban akan menindaklanjuti masukan tersebut.


  5. Melihat bahwa tindaklanjut dari masukan wali murid membutuhkan biaya, tapi juga tidak ingin memberati wali murid khususnya yang kurang mampu. Rapat kemudian menyepakati perlunya dana kelas dari sumbangan sukarela dari wali murid secara teratur (setiap bulan) yang besarnya disesuaikan kemampuan dan kesediaan masing-masing. Bagi yang berkeinginan menjadi donatur kelas dapat meminta kartu kepada pengurus Paguyuban (0811685061), dan menyerahkan sumbangan setiap hari Sabtu minggu pertama setiap bulan melalui Guru Kelas.


  6. Dana kelas akan dipergunakan untuk membiayai pengadaan fasilitas belajar dan kegiatan tambahan di kelas IVB yang tidak ditanggung sekolah. Sebagai pertanggungjawaban Paguyuban akan membuat laporan pemasukan dan penggunaan dana yang akan dipasang setiap bulan di papan pengumuman.


  7. Menyepakati kepengurusan Paguyuban sbb :
    a. Ketua : Henny Suryani N (ibu Anniza) HP. 0811685061
    b. Sekretaris : Endang Chariyati (ibu Syouqi)
    c. Bendahara : Yetti Ariyati (ibu Wegina)
    d. Seksi Pembelajaran : Rimbananto (bapak Adil), Fadhlani (ibu Sari), Puji (ibu Sangga)
    e. Seksi Pengembangan Diri : Tri Muliarso (bapak Dela), Eka Rosiana (ibu Ratu)
    f. Seksi Sosial Keagamaan : Siti Munifah (ibu Iqbal), Marhamah (ibu Putri)


  8. Pengurus Paguyuban ini sedapat mungkin akan hadir pada setiap Sabtu, memantau perkembangan kelas dan menampung masukan dari wali murid dan guru. Pengurus juga akan menindaklanjuti masukan dan program yang berjalan dan terus mengkomunikasikan dengan Guru Kelas, Komite dan Kepala Sekolah. Kegiatan Paguyuban dalam memajukan kelas ini akan selalu dikomunikasikan kepada wali murid melalui pertemuan berkala, edaran yang dibagikan atau melalui tulisan di pengumuman.

    Banda Aceh, 24 November 2008
    Pengurus Paguyuban IVB
    Sekretaris Ketua


    Endang Chariyati Henny Suryani N.